BAB
VIII
PERCOBAAN
8
7
SEGMENT DISPLAY
(LIVEWIRE)
TUJUAN
: Agar bintara Mahasiswa
paham dan mampu mempraktekkan rangkaian 7 Segmen Display
ALAT DAN BAHAN :
a. 7 Segment Display
b. Dioda
c. Battery
DASAR TEORI
a. 7
Segment Display
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat
menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven
Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display
Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908
oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah
aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan
secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0
(nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa
kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga
dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen
pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke
kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven
Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma
decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display,
diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal
Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen Tipe Common
Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis
Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi
1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen
LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal
Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common
Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis
Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi
1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.
Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+)
dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki
Katoda Segmen LED.
b. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua
kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan
dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang
berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Struktur utama dioda
adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing terhubung
dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda adalah
elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung
lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis
n dimana elektron yang terkandung lebih banyak. Pertemuan antara silikon n dan
silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut P-N Junction.
Material semikonduktor
yang digunakan umumnya berupa silikon atau germanium. Adapun semikonduktor
jenis p diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki elektron valensi
kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan dengan
menambahkan material yang memiliki elektro valensi lebih
dari 4 (Contoh: Fosfor).
Cara Kerja Dioda
Secara sederhana, cara
kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan
(unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif
(reverse biased).
Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak
diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah
P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya
muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut akan menempati
suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron
tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan
elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini
akan membentuk medan listrik statis yang
menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
Kondisi tegangan positif
(Forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian
anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda
disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan
mengakibatkan ion-ion yang
menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif
akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang
tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus
listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
Jenis-jenis Dioda dan
Fungsi Dioda
Dioda dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Jenis-jenis dioda dan
aplikasinya adalah sebagai berikut.
- PN Junction
Diode: Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki cara kerja
seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum
digunakan di pasaran (disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai
penyearah arus.
- Light Emitting
Diode (LED): Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan cahaya. LED
saat ini umum digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis digunakan
untuk menggantikan lampu fluorescent.
- Laser Diode:
Dioda jenis laser juga menghasilkan cahaya, namun cahaya yang dihasilkan adalah
cahaya koheren. Aplikasi diode laser adalah perangkat pembaca CD dan DVD dan
laser pointer.
- Photodiode:
Photodiode dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah PN junction
disinari. Umumnya photodiode dioperasikan dalam reverse-bias, sehingga arus
yang kecil akibat cahaya dapat langsung terdeteksi. Photodiode digunakan untuk
mendeteksi cahaya (photodetector).
- Gunn Diode:
Gunn Diode adalah jenis diode yang tidak memiliki PN Junction, melainkan hanya
terdiri dari dua elektroda. Dioda jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan
sinyal gelombang mikro.
- BARITT Diode:
BARITT (Barrier Injection Transit Time) Diode adalah jenis diode yang bekerja
dengan prinsip emisi termionik. Dioda ini digunakan untuk memproduksi sinyal
gelombang mikro dengan level derau yang rendah.
- Tunnel Diode:
Tunnel Diode adalah dioda yang bekerja memanfaatkan salah satu fenomena
mekanika kuantum yaitu tunneling. Tunnel junction digunakan sebagai salah satu
komponen pada osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama karena
kecepatannya bereaksi terhadap perubahan tegangan.
- Backward
Diode: Backward diode memiliki karakteristik serupa dengan tunnel, perbedannya
terletak pada adanya sisi yang diberi doping lebih rendah dibanding sisi yang
berlawanan. Perbedaan profil doping ini membuat backward diode memiliki
karakteristik tegangan-arus yang serupa pada kondisi reverse dan forward.
- PIN Diode:
Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic
tersebut adalah melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan
hal ini tepat digunakan untuk aplikasi pensinyalan (switching).
- Schottky
Diode: Pada Schottky diode diberikan tambahan metal pada cuplikan permukaan
bagian tengah semikonduktor. Karakteristik yang menjadi keunggulan dioda ini
adalah tegangan aktivasi yang rendah dan waktu pemulihan yang singkat. Dioda
ini sangat umum digunakan untuk rangkaian elektronik berfrekuensi tinggi,
seperti perangkat-perangkat radio dan gerbang logika.
- Step Recovery
Diode: Bagian semikonduktor pada dioda ini memiliki level doping yang secara
gradual menurun dengan titik terendah di junction. Modifikasi ini dapat
mengurangi waktu switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih
sedikit. Aplaikasi dari semikonduktor ini adalah pada alat-alat elektronik
frekuensi radio.
- Varactor
Diode: Diaplikasikan pada mode reverse biasa dengan lapisan penghalang yang
dapat berubah-ubah sesuai tegangan diberikan. Hal ini membuat dioda ini
seolah-olah merupakan suatu kapasitor.
- Zener diode:
Memiliki karakteristik khusus yang mengingkan efek breakdown saat reverse bias
Dioda ini dapat menghasilkan tegangan yang tetap dan umum digunakan sebagai
penghasil tegangan referensi di rangkaian elektronik.
c. Battery
Baterai
(Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya
menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop,
Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya.
Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat
mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa
kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis
Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan
Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Jenis-jenis Baterai
Setiap
Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda)
serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari
Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current).
Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang
hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat
diisi ulang (rechargeable battery).
Kesimpulan
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank.
RANGKAINAN PERCOBAAN :
Komentar
Posting Komentar